Kisah Berliku Perjalanan Hidup Angel Correa

ligaolahraga.com - Hidup tidak selalu berjalan mudah bagi striker Atletico Madrid, Angel Correa. Meski sekarang dia telah berhasil menorehkan namanya dalam sejarah Atletico dengan plakat ‘pemain legendaris’ nya sendiri diluar Stadion Wanda Metropolitano, dia ternyata telah melewati perjalanan berat dalam hidupnya.

Pemain asal Argentina itu bermain selama 70 menit dalam laga kontra Real Sociedad pada Sabtu (2/12) lalu. Musim ini dia juga sudah menjadi salah satu pemain reguler dalam skuat utama Diego Simeone dan telah 12 kali menjadi starter. Itu adalah buah dari perjuangan keras sepanjang hidupnya.

Dalam wawancara dengan El Enganche, Correa bicara tentang perjalanan hidupnya yang tidak mudah.

“Sepak bola selalu menjadi kebahagiaan terbesar dalam hidup saya,” kata Correa.

“Sejak saya masih berusia 10 tahun, saat saya kehilangan ayah saya, sepak bola mengambil semuanya yang membuat saya merasa sedih.

“Kemudian saya kehilangan dua saudara saya dan sepak bola adalah satu-satunya yang membuat saya melupakan semua itu.

“Tiap kali saya ke lapangan untuk bermain saya lupa pada semua yang telah hilang dan saya hanya ingin menikmati diri saya sendiri bersama teman-teman di Atleti dan Rosario.”

Rasanya sudah sangat lama, tapi hanya 12 tahun berlalu sejak Correa menjadi tulang punggung keluarganya di usia 10 tahun.

“Sejak pertama kalinya agen saya membayar saya, saya memberikan semua gaji saya pada ibu agar kami bisa mendapat cukup makanan.

“Memberikan apapun yang saya bisa sekarang pada ibu dan saudara-saudara saya adalah apa yang selalu menjadi impian saya.

“Itu adalah memberkan kembali untuk hidup kami dulu.”

Selain hal itu, Correa juga memiliki masalah dengan dirinya sendiri. Saat dia bergabung dengan Atletico, dokter menemukan masalah dengan jantungnya dan dia harus menjalani operasi jantung yang membuatnya melewatkan semi final dan final Copa Libertadores bersama San Lorenzo.

Dan sekarang Correa adalah bagian dari tim Simeone, pelatih yang dijuluki ‘pemenang’. Correa akhirnya bisa berharap untuk meraih mimpinya – mimpi yang dimulai saat dia berusia 10 tahun dan berusaha memberi kehidupan untuk keluarganya.

Bagikan Artikel ini